“Kau bak hantu, datangmu
kejutkanku, pergimu tak ku tahu . . .”
Tanpa sadar aku telah mampu
melupakanmu, setelah perjuangan panjang,
melelahkan..
Sedikit banyak memory tentangmu
telah buyar dari ingatanku, pergi entah kemana.
Padahal sebelumnya, kau adalah
bayangan yang tak mampu aku tepiskan, dari kelopak mataku, dari hausnya
anganku..
Biusmu pun mendiamkanku dalam
keterpurukan yang membatu.
Memang seharusnya kau tak ada, tak
pernah ada.
Amat menyiksa, membiarkanmu menari
diatas hatiku, mengikat hasratku.
Namun masih ada yang terkenang,
jejak putih masih kau tinggalkan.
Disana, diantara pesona bianglala .
. .
. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar