"Mengering bersama sepi, sirna bersama
sunyi, adalah senyummu yang tak mampu terbeli . . . "
- - - - - - - - - - -
Apalagi
yang hendak aku tangisi
Setelah
ribuan kali airmata menganak sungai, karenamu
Ada
asa yang hendak kau kaburkan
Seiring
basah sayatan hujan
Resahku
meluka, diantaranya
Galau
rinduku menggerutu, membakar sajak diamku
Pergimu
bersama angan panjangmu
Menampar
mimpiku di batas pengharapan
Kini
tak ada yang harus aku tangisi
Pergimu
tak jua aku sesali
Sebait
lukaku sirna tertelan sepi
Mengering
diantara keruhnya hari
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar