Airmata dalam pangkuan
Ia menganak sungai, berlepasan
Rinai-rinai kecil mengusik hati, resahnya membatu sekian tadi
Ada yang pergi bersama lintasan waktu
Jarak menjadikan pelangi abu-abu, bias dalam warna, hambar pada rasa
Ada yang tak mampu dimengerti, dari sebuah perdebatan ini
Sajak apa yang di inginkan, antara sepi atau mati
Ahh... aku tak tahu apa yang hendak kau tasbihkan
Dari secuil puisi yang kau temui diujung jalan
Apakah indahnya melebihi sajak yang telah kubuat, demimu
Bisanya mungkin segera beranjak pergi
Mengosongkan fikir, tentangmu
Dan tak mengharap pelangi dimatamu tampak indah menatapku
Biarkan..
Biarkan ia pergi bersama sepi
Di ujung mimpi
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar