Sepi mengancam dikerinduanku
Mengikat kuat dikalutnya waktu
Semilir angin mengoyak debu
Mengabarkan risau dibimbang hatiku
Tercabik diantara diammu
Sungguh pilu airmata jiwaku
Diam itu menguburkanku dalam batu-batu
Terasa kaku membungkus fikirku
Aku seumpama daun yang kering
Telah gugur ia diantara lonceng angin yang berdenting
Rinduku terbalut kalut
Hingga pada akhirnya kini aku takut
Tak ada yang bisa dirasa selain nestapa
Sebab fikir berpusar pada sebuah nama
Sajak biru itu meluluhkanku
Sajak biru yang membuat sepiku membatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar