Selasa, 29 Mei 2012

Jejak Merapuh



. . .
Ingin menangis sejadi-jadinya
Ingin berteriak selantang-lantangnya
Perihal rindu yang harus terpenggal waktu
Jarak bersiap membentang mengalahkan harapan

Ada rapuh yang mulai nampak di ujung mata
Terlihat amat letih, merangkak menangkup sepi
Atas hilangnya sabdamu dari bisikku
Rapuh tak hendak mengikis dari benakku

Satu waktu yang tak bisa diabaikan
Tangan takdir telah mengukir jalan, perpisahan
Membakar rindu menjadi legenda
Melelapkan asa di linang airmata

Kini bersiap melangkah tanpa sejukmu
Hadapi sepi, antara lorong waktu
. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar