~ ~ ~
Jengah diantara senyum bianglala
Padahal kilaunya memadatkan cahaya
Diantara bisiknya
Ada rupa yang membuat gulana
Sepertinya aku t'lah sampai pada titik terendah dihidupku
Pada harapan kalut tentang kamu
Keegoisan dan ambisi milikimu
Jerumuskanku pada titik ragu
Benarkah ini harus dipertahankan
Bukankah aku adalah sajak yang bertuan
Penggembala sebuah harapan
Meski jenuh seringkali membayang
Kuharus segera kemasi mimpi
Sebelum ia tak bisa kulupakan lagi
Biarkan hati meronta perih
Cerita itu pasti memberi arti
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar