. . .
Angin malas berkata-kata
Ia hanya berhembus dengan santainya
Andai bisa kugenggam
Tentunya tak mungkin aku lepaskan
Angin terus saja pergi
Padahal aku telah lama menunggu disini
Mengapa angin enggan hampiri
Aku hampir saja terbunuh sepi
Angin mengapa kau tinggi hati
Tega nian kau selalu menyakiti
Angin andai bisa aku tanpamu
Tentu saja tak harus aku menunggu
Sekian lama aku termangu
Duhai angin kenapa kau sengsarakanku
. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar