Selasa, 13 Desember 2011

Kecewa Hari ini

- - -
Hari ini ada kecewa
Hari ini ada luka
Sedikit menganga...
Huuufttt.....
Ingin rasanya melepas beban ini
Meletakkannya sebentar hingga bebas ku bernafas lagi
Tak ada yang bisa disalahkan 
Tak ingin pula kucari lampiasan
Biarlah semua berjalan dengan apa adanya
Meski dengan setengah kutahan airmata


* * *

Sabtu, 10 Desember 2011

Jika aku bertemu dengan guru kehidupan
Kuberanikan diri untuk pertanyakan
Harus kemana langkah kaki ini

Karena dosa diri mata dan hati tak lagi berfungsi
Mungkin ada kata petuah
Yang mampu menolongku dari rasa bersalah
Ataukah sekedar kata pembangkit semangat
Yang mengajakku keluar dari sesal yang mengikat
Betapa nestapa kali ini sungguh perih
Namun harus kulalui..
Sendiri...

Luka bertahan

Rasanya ingin sekali 
Ku balut luka ini
Dengan melupakanmu
Dengan tertawa dan tersenyum
Aku mencoba berlari
Membawanya mengarungi lautan 
Meski puncak gunung tak dapat kudaki
Sekuat tenaga akan aku lalui
Terngiang suara orang disekitarku
Bahwa ketabahan harus senantiasa ada di tiap langkahku
Namun aku semakin trenyuh
Memikirkan sebait lukaku
Aku hanya bisa terus berjalan
Membawa perih yang tak lapuk oleh hujan

Kosong

Disela desah nafas
Diantara raung parau
Aku tertawa dalam pilu
Aku termenung dalam ragu
Aku berlari dipuncak kehampaanku
Aku bersimpuh diatas lukaku
Dalam kebisingan memuakkan
Dalam keheningan membosankan
Ingin kukatakan pada semua
Aku adalah jingga yang kehilangan warna

Sendiri

Aku berlari diantara rinduku
Yang beku merasuk kalbu
Aku termakan kelam yang terkoyak
Dalam kesunyian hati yang menyesak
Tatkala bisu makin menelantarkanku
Bayang pilu menyapa dalam haru
Semakin aku larut dalam sepi
Hati ini menjerit perih
Tak tahu rindu ini kan berlabuh
Sebab cintaku beranjak menjauh
Kubisikkan pada dedaunan
Kapan cintaku kembali pulang
Kutanyakan pada birunya awan
Saat ini aku butuh teman

Nama itu

Dikeluasan tubuhku
Sayup-sayup kudengar nama itu
Syahdu mengalun
Dalam kibaran gugus lawatanku
Kembang malam yang mulai nampak
Mengayun langkah dengan pancaran sinarnya
Suara-suara penguasa malam terdengar bersautan dikejauhan
Memadatkan rinduku dilinang airmataku
Berapa lama lagi aku harus memeras sunyi
Memainkan lagu di isak kerinduanku

Nama itu semakin terdengar disepanjang diam
Dalam geriap darah
Serta dalam tiap helaan nafas
Nama itu adalah satu
Semangatku diujung airmataku
Pemicu rinduku dibatas anganku
Selamanya...
Meski dalam jarak yang membakar keakuanku

Jumat, 09 Desember 2011

Motivasi Jiwa



" Sesungguhnya tak ada kebahagiaan yang mampu bertahan selamanya, begitu juga dengan kesedihan, semua pasti berakhir dengan sendirinya . . ."


Hadapi semua dengan senyuman
Pahit manis kehidupan terima dengan satu rasa
Dengan sewajarnya . . .
Agar tak sakit saat rasakan pahit
Agar tak terlena saat manis menyapa

Jika kali ini episode tentang airmata
Terimalah walau dengan segenap daya
Esok pasti menjelang dengan sempurna
Dengan tawa tanpa duka lara

Pesimisnya seorang manusia

Sesungguhnya ini salah siapa??
Sesungguhnya yang terjadi ini apa??
Sakitnya hati kian terasa
Sebab kata yang mengoyak jiwa
Aku memang bukan apa-apa
Dan aku bukanlah siapa-siapa
Pantas saja mereka mencelaku
Pantas saja mereka remehkanku
Namun aku juga makhlukNya
Berhak hidup diatas udaraNya
Kali ini aku sungguh tak berdaya
Nestapa itu menikamku hingga tiada rupa

Kamis, 08 Desember 2011

Gurindam Jiwa




" Jejak-jejak kehidupan "


Setiap langkah mengandung arti
Setiap kata mengandung makna
Dibalik cerita selalu ada peristiwa
Seusai peristiwa pasti ada hikmahnya
Setiap hikmah adalah pengobat jiwa
Jiwa yang goyah karena karena duka nestapa..

. . .

Setitik Sesal

" Ketika hati terbentur sesal . . ."


. . .
Lambat laun hidup ini akan segera berakhir, nantinya kita hnya akan terbujur kaku membisu
Apakah kiranya yg telah aku persiapkan ????
Sebab ku tahu bekal itu bukan hanya sekedarnya saja.


Andai bisa kuputar waktu, tentunya tak akan pernah aku sia2kan sedetikpun, akan kuikat waktu bersama iman dan ketaqwaan kepadaMu...


Wahai Allah, ampuni dosaku, dosa orang-orang yang mencintaiku, tentramkan kami dalam kasih sayangMu . . .

Hingga nanti kematian menjemput dalam kuasaMu. . .


. .

Ibu


" You ' re always be in my heart "
. . .

Betapa diri masih sangat berhutang padamu
Hutang yang tiada pernah bisa terbayar dengan emas dan berlian
Hutang yang senantiasa melekat dalam aliran darahku
Hutang yang membuatku tak mampu mendurhakaimu
Hutang itu adalah hutang nyawa seumur hidupku
Hutang kepadamu ibu
Atas kasihmu sepanjang kehidupanku
...