Rabu, 16 Mei 2012

Antara Senyummu, Sepi dan Keraguan


“Ketika ragu semakin tersudut oleh waktu. . .”


. . .

Bulan memucat kelelahan, bagai musafir yang penat
di lepas perjalanan
Tak mampu menghujat malam
Bulan kedinginan jauh sanjungan

Ketika angin mainkan sepi disudut hati
Senyummu seolah mainkan linang airmataku
Gembala cinta sekian waktu berlalu, acuhkanku
Mematik api kerinduan, jejakmu

Ribuan sunyi memadatkan menit
Menghitamkan garis putih pengharapan, sepanjang diam
Kealpaan sosokmu menyulut keraguan
Sebab tak nampak titik kepastian

Masih dalam pelukan sunyi
Tak ada kabar rindumu, di kepingan isak ku
Kekalkan airmataku
Dalam ragu . . .

. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar