Jumat, 11 Mei 2012

SUDAH SAATNYA AKU KEMBALI



“ketika hasrat terperangkap dalam gelap”

. . .
Untuk beberapa lama, harapan kosong mempermainkanku, menggelitik ketenangan di hidupku.
Pada jemari harapanmu kutitipkan gairah, mempesonakan kepingan mimpi diantara ketidakpastianmu.
Sesungguhnya, tak pernah ada kata suka yang terlontar dari bibir indahmu, namun hasratku menggebu meski dengan diammu.
Aku masih membisik, akan ada harapan biru diantara abu-abu.

Namun waktu terus beranjak dengan angkuhnya, meninggalkan aku dengan separuh harapan milikimu.
Dengan ketidakpedulian sang waktu, menyadarkanku akan kesalahan terbodohku.
Tak seharusnya aku terperangkap dalam ruang aneh, mengantarku pada layar-layar kebingungan.
Hasrat mencapai hatimu membutakan logika, padahal tak pernah ada rindu yang benar-benar sama.

Kini aku mengerang, dalam kesakitan.
Hasratku yang terperangkap kian mengabur seperti angin tak tertangkap.
Dan tarian maut seakan segera menjemput, memagut kalut.

Kini aku harus benar-benar kemasi mimpi, bersegera kembali pada jalan yang seharusnya ku lalui.
Kinipun angin telah menyihir hujan menjadi badai, tak ingin tariannya makin jerumuskanku pada padasnya mimpi.

Mungkin sudah saatnya aku kembali.
Meski dengan sedikit luka, disini . . .

. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar