Sabtu, 30 Juni 2012

Di Lambang Sunyi

~ ~ ~

Angin menderak tanpa suara
Senyap hari tiada sesiapa
Dipertengahan larut sahaya terjaga
Demi sujudnya hati
Atas sujud dalam hening hari

Terduduk ketika sunyi
Ketika suara alam terdengar bernyanyi di kejauhan
Tertunduk aku diantara diam
Diantara doa panjang dalam sabda malam

Tersujud dengan sepotong perih rasa
Aku mengembara bersama doa tua
Meneguhkan kedalaman pinta seorang hamba
Yang terlunta atas suntuknya sebuah asa

Aku masih di lambang sunyi
Meminta secuil asa menjadi nyata
Di tengah larut menjerit dalam doa
Aku hangus dalam sepi tak bernama

* * *

Kamis, 28 Juni 2012

One Day

~ ~ ~

Akan ada hari itu
Dimana langit tak kan melontarkan tangis
Dan mendung tak kan menelanjangi kilau mentari
Detik itu tak lagi menikamkan suram 
Tak lagi menancapkan sedu dalam lanskap kematian

Akan ada hari itu
Dimana tawa kan melapukkan masa
Membangun diam dari cerita selepas luka
Menghidupkan mimpi dari harapan yang hampir tiada

Andai hari itu tiba
Semoga nafas ini masih dalam dada
Demi sebuah masa yang menjelmakan cinta ditiap baitnya
Kurelakan menitku terbungkus hujatan luka
Dalam tenung bayang-bayang surga

* * *

Makna Rintikan Hujan

"Catatan Milik Kawan"

~ ~ ~
Apa yang kau rasa hari ini
Ketika awan mendung menyapu bumi
Ketika rintik hujan membasahi tanah
Dan semilir angin dingin menusuk kulit

Mungkinkah suasana mendung itu menambah mendung di hatimu?

Mendung hati memaknai hidup lebih terjal
Ketika sang kekasih hati terlihat samar di kejauhan
Ketika sang sahabat terlihat kabur dipelupuk mata
Dan ketika orang-orang tersayang tak dapat terjangkau

Tapi heiii…
Cobalah melakukan sesuatu
Meresapi mendung…
Meresapi makna air hujan itu…
Meresapi harum tanah ini…
Engkau akan merasakan ada nuansa baru di dalam jiwa
Akan merasakan semangat
Esok akan lebih baik lagi
Dan semoga engkau bisa belajar dari pengalaman hari ini..

* * *

Rapsodia Pagi

~ ~ ~
Pagi ini mentari lenyap
Terpenggal mendung yang mendesisikan kesunyian
Bentang awan kelam berlarian
Sesekali menjatuh pilu dalam rintikan

Ceria pagi terbunuh hujan
Meniupkan dingin mengantar pada hening
Melarungkan sebangkai rasa
Puncak dari segala sepi 
Atas lenguh peluh dalam gemuruh

Pagi ini sunyi
Hujan membungkusnya tanpa peri
Ia sekarat tanpa mimpi
Di puncak sakaratul atas rentanya hari

* * *

Rabu, 27 Juni 2012

Peminang Mimpi

~ ~ ~

Aku mencoba bertahan
Meski kaki dan nafasku tak mampu lagi menahan
Derita ini menyesakkan
Namun aku masih ingin tetap bertahan

Meski hanya berbekal sekutip doa
Ingin kutenggak habis harapanku
Menempuh lara sepanjang urat darah
Demi meminang sosokmu
Kemudian menjadikannya pematik rindu
sepanjang nafasku

Mengembang kala langit berselimut jelaga
Itulah dirimu juga asa yang kau tawarkan
Dan bagiku kau adalah surga
Tempat dimana sukacita berada
Dan akulah pemuja
hendak menasbihkan diri dalam surga yang kau punya

Aku tak hendak berlari
Apalagi hendak membakar mimpi
Jika cinta tak gampang pergi
Masihlah, aku setia disini
Menunggumu
menjelmakan segala janji
Mengusaikan hariku
atas derita sunyi

* * *

Selasa, 26 Juni 2012

rasa seirama wangi bunga

~ ~ ~

Ada rasa seirama wangi bunga
Meniup dingin
Seketika meluap panas

Menghindar saat berada
Mengharap kala tiada

Ia memompa lembut seperti angin memijat langit
Seperti roh rindu yang mengangkasa dalam darah cinta
Ia mengakar dalam aorta
Berdenyut lincah seperti cahaya redup menggigil, dalam dada

Itulah rasa seirama wangi bunga
Merajamiku dalam perihnya bahagia
Melingkari hening dalam gairah tanpa alpa

* * *

Senin, 25 Juni 2012

Tetap Tersenyum

~ ~ ~
Aku  tetap tersenyum
Meski kau mengacuhkanku

Aku  tetap tersenyum
Meski kau tak hampiri aku

Aku  tetap tersenyum
Meski ada luka dihatiku

Aku akan tetap tersenyum
Meski kau meninggalkanku

Aku akan  selalu tersenyum
Meski perih kehilanganmu

Dan aku akan tetap tersenyum
Meski ada luka menganga di ulu jantungku

* * *

Rinduku Kalut

~ ~ ~
Rinduku menderas dalam kalut
Detik ini tak mampu tahu 
Sejukmu, aku alpa tentang itu

Apakah suka tengah membahana, meski dalam gulana
Ataukah kau terlelap hendak melupa
Kisah kita yang jauh dari sempurna
yang nyata suguhkan keperihan semata

Namun aku ingin rindu ini berarti
Tak hanya berakhir hingga detik ini
Balaslah rindu kalutku
Sempurnaku tak akan ada tanpamu

* * *

Jumat, 22 Juni 2012

Mengakhiri Sepi

~ ~ ~
Bagaimana cara mengakhiri sepi ini
Setelah sekian waktu aku tak mampu membaca bayanganmu
Dengan bernyanyikah
atau berteriakkah

Nyata dalam harap
Dirimu menyapaku walau dalam sekejap bayang
Agar mimpi ini tak terusik ragu
Yang sepertinya amat setia mengintai antara tirai rasaku

Inginnya 
Dirimulah yang mengakhiri sepi ini
Dengan seteguk senyumanmu
Rapuhkan detik ragu yang mengakar dalam benakku

Selalu 
Harapanku hanyalah hadirmu
Menasbihkan segala rindu dalam ciuman terpilu

* * *

Kamis, 21 Juni 2012

Rumitnya Sebuah Keinginan

~ ~ ~

Setelah sekian waktu mampu bernyanyi tentang surga
Detik ini harus ku nyanyikan dawai neraka
Nestapa
tentunya

Perih sayatan tercipta di sudut hati
Aku tersimpuh sendiri
Tangisi
Resah ini

Aku yang tak mampu menghapus jejakmu
Mencoba menggantikan ia di hatiku
dengan senyummu

Puncaknya duniaku berkalang nestapa
Sebab ia tak relakanku, menyambutmu dengan cinta

Ah....
Hanya mati
yang ingin aku temui
ketika ini

* * *


Neraka Dalam Genggamanku

~ ~ ~
Aku hadirkan neraka di genggaman
Hadirkan tangis dihatimu


Setelah perdebatan panjang
melelahkan
perih
menyakitkan


Hanya mampu berdiri dalam diam
Terpaku menahan laraku
dalam dada


Ah.. inilah luka
Aku menggoresnya jelas antara kita
Aku menjadikan rasaku sebagai jarak 
dalam tautan kita


Maafkan aku
Aku memang tak mampu
Bukan aku yang terbaik untuk sepimu


Ampuni aku
Izinkan aku berlalu
dari hidupmu


* * *

Rabu, 20 Juni 2012

Hasrat yang tak pernah Mati


~ ~ ~
Dalam darah, geriapnya memanggang gelora
Tertawa hening dalam bisikan mesra
meronta
mempesona

Setiap indah yang di sunggingkan 
Adalah warna asmara dalam tataran surga
suka
bahagia

Tak ada yang mampu terasingkan
Setiap sajak yang dibuatnya adalah warna tanpa alpa
Membungkus sepiku
Dan membunuh sunyi tanpa ragu

Adalah cerita tentang sebuah kalimat suci
Ditiupkan oleh hening angin pada labirin hati
Tentang hasrat yang tak pernah mati
Dalam hati, untukmu yang aku cintai

* * *

Selasa, 19 Juni 2012

Asa di puncak ragu

~ ~ ~

Gelisah mengalun dalam kering nafasku
Dengan cucuran bening menderas dalam bisu
Menderas seolah aliran darah dari luka lamaku
Sederas dendam yang menusuk ulu hatiku

Aku benci cinta yang menyengsarakan
Menyudutkan mimpi dalam tabir kesunyian

Berapa lama lagi  harus kususuri gelisah ini
 sendiri
Berapa lama lagi harus ku cecapi pahitnya harap ini 
dalam sepi

Bayanganmu saja tak hendak hibur hatiku
Wartamu pun tak kudengar indah dalam pendengaranku
-
-
-
Se-jam telah berlalu
Aku semakin kosong dengan harapanku
Gelisah itu mengantarku pada puncak ragu
Kebenaran hatimu adalah rahasia yang tak pernah aku tahu

* * *

Minggu, 17 Juni 2012

Ceracau Sepi

 ~ ~ ~
Kadang 
saat sendiri
bayangmu datang menyapa
mengganggu 
detik diamku
tinggalkan galau
dihatiku

Kadang
Bila kau disisiku
hanya mampu membisu
meski ribuan kata ingin kuungkap dihadapanmu

Kadang
Pikiranku menerawang
Ingin rasanya berpisah denganmu
ingin lupakan segala tentangmu
namun hatiku
tak mampu lakukan itu

* * *

Intuisi Pagi

~ ~ ~

Ampuni aku
Jika aku membuatmu
terganggu
dengan hadirku

Di dalam hati
Aku mencintaimu
sepenuh hatiku
sepenuh jiwa ragaku

Hanya padamu
dalam dekapanmu
berdua denganmu
menyusuri jengkal masaku

Bersama sadarku
ku serahkan hidupku
menghamba untuk hatimu
mengangkasa bersama langitmu

Maafkan aku
Sebab cintaku
yang terlalu
menjadikan beban hidupmu

* * *

Kamis, 14 Juni 2012

Sepanjang Harapan



~ ~ ~
Berdiri aku pada sebuah harapan
milikimu sepanjang waktu
memelukmu sepanjang petang


Menyanyi ku pada puncak angan
menggemakan namamu di sepanjang sepi
menasbihkan rindumu di sepanjang doa


Berlari ku diantara bayang harapan panjang 
mengukir jejakmu sepanjang diam
menangkup sepimu sepanjang kelam


Masih dengan sebentang keyakinan
kekalnya dirimu di sepanjang kehidupan


* * *

Selasa, 12 Juni 2012

Romantika Airmata

~ ~ ~
Tentang kita
Mengiaskan musim dalam ribuan perih
dalam bisik yang tertatih
Menjelmakan rasa, dalam prahara dukalara


Tentang kita
Cerita diambang luka
Menasbihkan segala peluk dalam duka cita
Dalam jeritan rindumu
Antara pekikan tangisanku


Ini adalah romantika antara sepi yang terkapar
Menujahkan sedu dalam lenguh airmata
Melontarkan tangis kemayaan tanpa makna


Cerita kita adalah sanggah penuh nestapa
yang dukanya teramat nyata menikam jiwa
Namun masih ada harapan jingga diujung sana
Penawar bagi derita, dari asmaraku yang terlunta


* * *

Sepisau Dukalara-ku

~ ~ ~
Tak mampu menghitung detik disampingmu
Tak kuasa mematik mimpi bersamamu
Jejak kita terpasung belenggu pilu
menujahkan sedu


Kisah perjalanan menjeritkan kekalutan
menempuh arah kekosongan
Tak nampak bermuara dimana
Dan akan bercerita tentang apa, pada akhirnya


Nyeri ini tak berkesudahan
Parau hati terluka, menggenggam sejambak harapan
Akankah seteguk mimpi kan menjadi api
Atau hanya akan tumbang menjadi bangkai


Aku masih sunyi
Akan kepastian jejak rangkai sekutip mimpi
Dan aku masih berlari
Menjemput asamu agar tak mati, dibelantara ketidakpastian ini


* * *

Senin, 11 Juni 2012

Terbunuh Rindu


~ ~ ~
Gelap begitu larut
Ia mengantar siang pada puncak tualang
Setelah senja menua sekian tadi

Tapi masih saja aku disini
Berdiri terpaku mencoba telanjangi sunyi

Dan anginpun menyanyi seirama desauannya
Mengguyubi udara dengan dingin yang menghunus
Namun tetap saja aku masih disini
Meski derita sepi kian membungkus
penuh rakus

Tak ada lain bertengger di batang otakku
Kecuali keresahan yang bertumpu pada wujudmu
Hadirmu yang tak kutemui sekian waktu
Menjadikan maut menjemput antara gemuruh rindu

Kau yang menjadikan cintamu membatu, dalam kalbu
Kian pula menjadikanku terbunuh rindu
Tatkala sepiku tak mampu membelai bayanganmu
Dalam bentangan selaksa imajiku

* * *

Sabtu, 09 Juni 2012

Dibalik Hujan

~ ~ ~
Apa yang kau dengar dari gemericik hujan yang mendesah itu
Kepiluan yang merangkak dalam jiwa
Kesunyian yang berhembus dalam kediaman
Kesepian yang memuncak diatas ketiadaan
Keresahan yang menganak sungai karena kerinduan
.
.
.
Dibalik kepiluan kusebut namamu
Dibalik kesunyian kulihat bayangmu
Dibalik kesepian kutitip rinduku 
Dibalik keresahan, hatiku ingin selalu bersamamu

* * *

Jumat, 08 Juni 2012

Gaung yang terpendam

~ ~ ~

Aku bosan diam
Ingin teriak lantang
Menembus semua celah 
dan segenap ruang
Merasuk ke ujung gendang telingga semua orang
Bahwa aku
.
.
.
 Mencintaimu

* * *

Beri Aku Arti

~ ~ ~
Pada saat seperti ini, izinkan aku pertanyakan
Dimana kau letakkan aku
Adakah aku seberharga cincin yang melingkar manis dijarimu
Ataukah aku senyaman sepatu tuamu yang tak terasa lagi bila dipakai

Akankah kau pertahankan aku selayak nyawamu
Ataukah namaku hanya akan melintas sekilas didetikmu
untuk kemudian menyublim seperti arwah tersedot surga
Ku harap kau mengerti 
Sebab itulah, tolong beri aku arti

* * *

Kamis, 07 Juni 2012

Pengantar Lukaku

~ ~ ~
Hari ini ada airmata
yang basahnya ceritakan luka
Ia berlepasan, diujung mimpi tanpa kenyataan

Terisak dalam diam
Tercabik dalam sepi
Kini aku hilang, tanpa mimpi dan harapan

Warnamu telah kau surutkan
dari detik menitku
Kau tukar asamu dengan beludru kelabu
yang kilaunya tak nampak dimataku

Andai bisa basahnya mengusir luka
Ingin ku meratap tanpa hentinya
Agar luka ini lekas mengering
dalam batas sepi yang tak aku ingin

Kau pergi
Aku masih disini
Kau  hilang
Aku masih mengenang

Jejakmu tak dapat kupungkiri
Ia masih nyala, meski wujudmu menghilang dalam terang

* * *

I wont give up

~ ~ ~


Aku ingin bangkit
dari keterpurukan yang menggerogoti hati


Aku ingin bangkit
dari nestapa yang mengurung mimpi



Aku ingin bangkit
dari mimpi yang tak hendak kau semai


Aku ingin bangkit
dari luka yang menguliti simpulan senyum


Aku ingin bangkit
dari isak yang berlepasan dalam diam


Aku ingin bangkit
dari sepi yang bergelimangan


Aku ingin bangkit
dari sekedar mengangankanmu


Aku ingin bangkit
dari hancurnya aku mencintaimu


Aku ingin bangkit
benar-benar ingin bangkit
dari keterpurukanku akan muluknya mimpi milikimu


* * *

Dilema

"Dan tiba saatku pada batas merinduimu . . ."

~ ~ ~

Sepi kali ini kian menjadi, tanpa isyarat dari senyum simpulmu
Aku termenung dalam diam, mencoba mengais arti diri, untukmu
Aku yang terperosok dijurang pengharapan usang, tak dapat kembali menjejakkan kaki pada duniaku yang semula, aku terperangkap dilema

Aku terkurung, terpasung diatas keinginan nikmati hujan bersamamu, yang aku sadari keinginan itu tak hendak disemai oleh waktu, sebab takdirku memang bukan untukmu

Hanya sepi yang dapat kutemui, hanya sunyi yang kini melingkari
Jejakmu teramat sulit kuturutkan, mimpimu pun hanya mampu kuangankan, dalam diam

* * *

Rabu, 06 Juni 2012

Ceritaku Tentangmu

~ ~ ~
Aku tak dapat berkata-kata
hanya hening menggema tanpa makna
Setelah aku tak mampu
mengendus jejak-jejak pesonamu


Aku tersapu di kejauhan mimpi
Melegendakan hati pada cerita miris tentang sunyi
Menasbihkan diri
dalam rapalan mantra tanpa elegi


Aku tenggelam dalam diam
Sepiku merayu untaian airmata,berlepasan 
dari kelopak sahaja, tanpa nada


Ada yang hilang dari sudut hatiku
Kekalutan itu merajai hasrat jinggaku
Merapuhkan angan tentang mimpi sempurna
tentang Cinta


Di jemari ini aku menari
Mengganggapmu seolah tak ada
Membias guratanmu hingga tanpa makna
Tanpa cerita


* * *

Pedih Kerelaan

~~~
Tak kupedulikan, apa yang hendak menguliti senyumku
tak kecuali sayatanmu
Ada yang lebih ingin kuindahkan, dari sekedar meratapimu

Wujudmu  menjauh pandang
Menggores sukma lukaku
Melapukkan memory indah tentang hasratmu

Kau yang tak peduli lagi pada nyanyianku
Biarlah melayang bersama angin
Tak hendak aku ingati
Risalahmu di tubir kehancuranku

Pastinya ada harapan membayang diseberang luka
Penawar pilu, yang kau suguhkan bagi resahku
.
.
.

Pergilah sekendakmu
Aku mampu melangkah meski tanpa jejakmu

Pergilah sekendakmu
Tak ingin raga ini menjadi rantai belenggu
hidupmu


* * *

Jejak Hitam Masa Lalu, Kelabu

~~~
Kembali membayang
yang terserak dari masa lalu
Hujan hujatan menyalami ruhku

Jiwa mengejang dipeluk kelelahan
Sebab langkah yang salah
menggemakan cerita tanpa arah

Kelirunya hasrat terbalas sinis tatapan mereka
Tiap tindak ucapan nampak bagai kesalahan
tanpa ampunan

Gambaran kosongnya hati abadi
Dalam sejarah diri terajut untaian caci maki

Keliru dalam hasrat
Salah dalam memahami tujuan
Menjadikan hati menggenggam hinaan, menyesakkan

Sebab ketidakmampuanku mencerna waktu
Aku hancur di tubir jejak kebodohanku
Masa lalu . . .

* * *


Masih Tentang Guratanmu

~~~
Kau pagari langit dalam meditasi rindu
Jejali angan biru pada kosong batu-batu
Lenakan simpulan, detik diamku

Kau ceritakan mimpimu tak sebatas asumsi 
Demi rindu mengekal dalam puisi

Ah... begitu tinggi pujianmu tentangku
Membuatku terlelap tak hendak berlalu
di mimpimu

Dalam ranum bahasamu
Kau ketuk gerbang sepiku
Jadikanku penyair, yang gila memujamu

* * *

Tajuk Rahasiamu

~~~


... dan hujan menderu berlepasan dari puncak awang-awang, ketika itu terlihat tatapanmu menerawang jauh, tenggelam dalam lamunan.
Entah apa yang sedang berlaku difikiranmu.
Dalam basah  gemericik tanpa henti, kau seolah ingin nikmati isyarat hujan seorang diri, tanpaku.
Aku terduduk disini sekian tadi, kau diamkan dengan ribuan tanya mencabik-cabik hati.
Adakah yang salah denganku..??
Adakah surammu yang tak aku tahu...??
Jika saja kau mau mengisahkan meski hanya dengan sepatah kata, pastinya aku mampu mengerti, kisah apa yang berlaku pada hujan kali ini.


- - -

Mata indah kini tak nampak kilaunya, terhalang curam tebing rahasia, yang tak pernah aku bisa mengira-ira, menangkap makna dengan sempurna.
Lamunanmu gelapkan imaji rindu, yang sekiranya hendak aku semaikan dihadapanmu.
Kau seolah menyuruhku untuk berlari,mengejar jawaban dari semua tanya yang menggenang dalam benak, dengan kebisuanmu.
Entah, apa yang tengah berlaku dalam hatimu.
Bahasamu mengguratkan resah menggunung dalam dada.
Dan ada yang hendak kau sembunyikan dari kilatan mataku yang mencari tahu, cerita yang berlaku.
.
.

Ah.. sungguh aku tak mampu, mencari tahu tajuk kebisuanmu.
Apakah ketidak sempurnaan mimpi yang aku suguhkan, menjadikanmu teramat ingin mengasingkanku.
Ataukah ada cerita lain yang memikat hatimu, menjadikanku cerita asing dalam kisahmu.
Aku benar-benar tak mampu, mengurai simpul rahasiamu, wahai kekasihku.

* * *

Selasa, 05 Juni 2012

Cerita Pagi Ini


 ~~~
Hadir sepi
memeras sunyi
kerlip matamu
tak dapat kutemui

Jejakmu
berlalu
sekian waktu
asingkanku

Kau menepi
usaikan janji
tanpa peduli
airmata tak henti

Aku disini
hilang
tanpa arti
nikmati perih
sendiri

* * *

Sabtu, 02 Juni 2012

Tak Sekedar Bayangan

~ ~ ~
Tak ingin sekedar menjadi bayangan
Merasuki hidupmu dalam diam
Ingin terasa nyata, dalam ada dan tiada
Meski jalan sukar dalam tatapan mata


Tak ingin sekedar menjadi bayangan
Dimana aku hanya mampu mencintai dalam kesepian
Bahasa dan rasa menguap dari beku dan diam
Kini berdesakan dalam tasbih kerinduan


Ada harapan menggila dibenakku
Menjadikan mimpi ini terlalu
Mengangankanmu


Aku tak ingin sekedar menjadi bayangan
Dalam nyata aku ingin resahmu, memagari resahku dalam belenggu keindahan


* * *

Kehilanganmu

~ ~ ~
Ada senyap, tak mampu terganti hanya dengan selerat senyum
Karena pergimu
Ada luka berdarah, menganga di ulu jantungku
Juga karena kepergianmu


Ruang kosong itu menghampa disudut kalbu
Menjadi warna pada kanvas elegiku


Antara percaya dan tidak
Ujung waktu membawa sertamu
Menjadikan dirimu bertajuk masa lalu


Begitu banyak harapan tiba-tiba usang
Terbenam dalam episode airmata
Tanpa mampu tergenggam
Terdiam dalam kebisuan


Ada yang lenyap setelah pergimu
Menjadikan sajak begitu terlalu
Meluka dimataku


* * *



Jumat, 01 Juni 2012

Sepenggal Pinta

~~~~~

Mengapa aku banyak meminta
Sedang tatap matamu,  enggan tuk ku selami

Mengapa aku banyak meminta
Sedang wangi tubuhmu, enggan tuk  ku nikmati

Mengapa aku banyak meminta
Sedang lengkung suaramu, enggan tuk ku basahi

Mengapa aku banyak meminta
Kau hanya memberi sekedarnya
Hanya sebuah senyum, bukan pertanda asa

Aku tak hendak meminta
Rindumu tuk memadatkan cerita
Biarkan aku terjaga
Dalam senyum dan airmata

* * * * *

Tanpamu


. . . . . . . .

Aku hidup
tanpa nyawa

Aku hidup 
tanpa makna

Aku hidup 
tanpa kata

Aku hidup
tanpa rasa

Aku hidup
tanpa warna

Sebab aku hidup
tanpamu

* * *