tentunya tak sekeruh itu linanganku ..."
- - - - -
...Entah mengapa, ketika kesedihan mendekap dengan lembut, dapat tercipta sajak yang bernyawa
Makna yang terselip, terasa indah dalam tatanannya
Mungkinkah meluka adalah hal yang terbaik untuk seorang penyair
Dendangnya akan terasa lebih miris ketika hati yang merasakan,mungkin disitulah letak rahasia
Selipan makna terbungkus kata
.
.
.
Airmata sesungguhnya bukan suatu harapan
Sebab lepasnya terasa perih melengking di basah pendengaran
Namun itulah nyata,sajak meluka adalah sajak yang bernyawa
Sajak yang tak dipungkiri mampu mengikis airmata untuk terus berlepasan
Menggerimis seiring pagutan sedih, sepenggalan
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar