Sabtu, 19 Mei 2012

Pulang



Angin berbisik
Manis sekali
Bisiknya padatkan waktu
Menyimpan sekeping kisahku
Masa lalu

Sekian musim bersembunyi, dari kampung halaman
Sepotong kabarpun tak pernah aku bagi
Untuk camar penopang hati
Pemuja setia yang tak pernah usai dengan doa tuanya

Namun ada rindu yang tak mampu disamarkan
Antara dingin serta hujan
Ia menggigil di sudut hati
Tak nampakku, bersembunyi

Rindu yang tak bisa dipahami
Memapahku berjalan kembali
Mengurai rindu yang sempat tertahan
Memaksa mimpi berlarian
Tunggang langgang, tak beraturan

Adalah rindu teruntuk ibuku
Pemuja setia yang tak pernah lelah mencinta
Dengan sepenuh tulusnya

Wahai Ibu . . .
Rindu ini mengantarku pulang
Sambut aku, si anak hilang

* * * * *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar