~~~
... dan hujan menderu berlepasan dari puncak awang-awang, ketika itu terlihat tatapanmu menerawang jauh, tenggelam dalam lamunan.
Entah apa yang sedang berlaku difikiranmu.
Dalam basah gemericik tanpa henti, kau seolah ingin nikmati isyarat hujan seorang diri, tanpaku.
Aku terduduk disini sekian tadi, kau diamkan dengan ribuan tanya mencabik-cabik hati.
Adakah yang salah denganku..??
Adakah surammu yang tak aku tahu...??
Jika saja kau mau mengisahkan meski hanya dengan sepatah kata, pastinya aku mampu mengerti, kisah apa yang berlaku pada hujan kali ini.
- - -
Mata indah kini tak nampak kilaunya, terhalang curam tebing rahasia, yang tak pernah aku bisa mengira-ira, menangkap makna dengan sempurna.
Lamunanmu gelapkan imaji rindu, yang sekiranya hendak aku semaikan dihadapanmu.
Kau seolah menyuruhku untuk berlari,mengejar jawaban dari semua tanya yang menggenang dalam benak, dengan kebisuanmu.
Entah, apa yang tengah berlaku dalam hatimu.
Bahasamu mengguratkan resah menggunung dalam dada.
Dan ada yang hendak kau sembunyikan dari kilatan mataku yang mencari tahu, cerita yang berlaku.
.
.
Ah.. sungguh aku tak mampu, mencari tahu tajuk kebisuanmu.
Apakah ketidak sempurnaan mimpi yang aku suguhkan, menjadikanmu teramat ingin mengasingkanku.
Ataukah ada cerita lain yang memikat hatimu, menjadikanku cerita asing dalam kisahmu.
Aku benar-benar tak mampu, mengurai simpul rahasiamu, wahai kekasihku.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar