~ ~ ~
Gelisah mengalun dalam kering nafasku
Dengan cucuran bening menderas dalam bisu
Menderas seolah aliran darah dari luka lamaku
Sederas dendam yang menusuk ulu hatiku
Aku benci cinta yang menyengsarakan
Menyudutkan mimpi dalam tabir kesunyian
Berapa lama lagi harus kususuri gelisah ini
sendiri
Berapa lama lagi harus ku cecapi pahitnya harap ini
dalam sepi
Bayanganmu saja tak hendak hibur hatiku
Wartamu pun tak kudengar indah dalam pendengaranku
-
-
-
Se-jam telah berlalu
Aku semakin kosong dengan harapanku
Gelisah itu mengantarku pada puncak ragu
Kebenaran hatimu adalah rahasia yang tak pernah aku tahu
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar