~ ~ ~
Ketika pagi masih berjelaga
Tatkala jerit subuh beranjak mengangkasa
Tatap mataku jauh menerawang
Sekilas ku lihat senyummu
Melintas seiring derai angin, merangkul dalam tatapanku
Dan getar halus menjalar
Merayapi dinding sepiku
Merayapi dinding sepiku
Dan memaksaku, terus mengingatimu
Dari detik ke menit
Rasa itu kian membungkus aku dalam kalut
Bahwa getar itu adalah sebagian dari gelisah
Puncak dari jarak terhampar, antara kita
Dalam sendunya hati
Dalam pilunya sepi
Aku sampaikan dalam angkasa subuh
Rasa itu kian membungkus aku dalam kalut
Bahwa getar itu adalah sebagian dari gelisah
Puncak dari jarak terhampar, antara kita
Dalam sendunya hati
Dalam pilunya sepi
Aku sampaikan dalam angkasa subuh
Bahwa aku kangen kamu
"Milik-ku"
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar